Integrasi
penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan salah satu cara
untuk mengelola wilyah pesisr dengan data yang kontinyu dan sebaran spasial
yang bisa menampilkan secara sederhana bentuk kawasan peisisir. Secara
sederhana intergrasi antara penginderaan jauh dan SIG dapat memetakan kondisi
wilayah pesisir sehingga dapat dipantau kondisinya.
Penginderaan jauh merupakan suatu
metode untuk pengenalan dan penentuan objek dipermukaan bumi tanpa harus
melakukan kontak langsung dengan objek tersebut. Data pengunderaan ajauh dapat
bersifat kontinyu karena mempunyai resolusi temporal, dapat digunakan untuk
berbagai aplikasi karena resolusi spektralnya dan ditampilkan dalam berbagai
bentuk skala karena resolusi spasilanya.
Data penginderaan jauh dapat menangkapat
dan mengindentifikasi berbagai macam objek di wilayah pesisir seperti rumput
laut, terumbu karang, keadaan pasir, padang lamun, keberadaan mangrove,
penggunaan lahan, serta sebaran vegetasi lainnya yang merupakan suatu ekosistem
wilayah pesisir. Data-data tersebut bisa diintegrasikan dengan data-data SIG
seperti batas administrasi, jumlah penduduk, kondisi jalan, kondisi sungai
serta bentuk topografi suatu lahan maupun topografi pantai
Adapun contoh macam kegunaan citra PJ sebagai berikut
sebagai berikut :
1. Perubahan Garis Pantai
Perubahan garis pantai merupakan
perubahan yang ditunjukkan oleh perubahan
kedudukannya, tidak saja ditentukan oleh suatu faktor tunggal tapi oleh
sejumlah faktor beserta interaksinya. Dalam deteksi perubahan garis pantai
suatu wilayah pesisir tertentu dapat digunakan citra multitemporal. Artinya
citra yang digunakan merupakan citra pada wilayah yang sama dengan rentang
waktu yang berbeda. Perbedaan rentang waktu minimal 5 hingga 10 tahun agar
dapat menginterpretasi perubahan garis pantai yang cukup signifikan.
Sebagai contohnya, berikut
merupakan studi kasus perubahan garis pantai Cape Cod pada tahun 1984 hingga
tahun 2014.
TAHUN 1984
TAHUN 2014
2. Persebaran
klorofil Guna mengetahui Zona Penangkapan Ikan
Menggunakan penginderaan jauh merupakan
salah satu sarana yang sangat bermanfaat dalam mengelola sumberdaya perikanan
secara bijaksana, termasuk kegunaanya untuk mendeteksi zona potensi penangkapan
ikan. Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan Plankton merupakan makanan
ikan-ikan kecil yang mana pada gilirannya ikan-ikan kecil tersebut akan menjadi
makanan bagi ikan yang lebih besar. Dan perlu diketahui bahwa terdapat jenis
plankton yang mengandung klorofil atau zat hijau daun. Jadi dengan mendeteksi
lokasi klorofil, maka secara tak langsung akan mendeteksi lokasi yang
dimungkinkan terdapat banyak ikan. Sedangkan cara mendeteksi klorofil itu
sendiri dapat memanfaatkan citra satelit. Sensor yang ada pada satelit diberi
filter hijau (band hijau) secara digital, artinya detektor akan mendeteksi
sinar hijau saja. Jadi sensor mendeteksi klorofil yang ada di laut.